Muslim, China, dan Aborigin adalah Kelompok Minoritas yang Jadi Target Rasisme
Satu riset di Australia memperlihatkan lebih dari 1/2 artikel pendapat di beberapa media Australia memvisualisasikan barisan minoritas secara negatif. Studi yayasan non-profit anti- rasisme di Australia, "All Together Now" mendapati jika
masyarakat Muslim jadi barisan yang tersering jadi sasaran di medium, dituruti masyarakat turunan China dan Aborigin. Waktu Nayma Bilal, seorang Muslimah yang memakai niqab ke satu pantai di kota Sydney, seorang wanita mendatanginya lalu berbicara, "pergilah dari negara ini, kamu tidak patut berada di sini". Merilis ABC Indonesia pada Rabu (11/11/2020),
ini adalah contoh sikap rasis yang dirasakannya di Australia, sesudah berpindah ke negara itu dari Bangladesh di umurnya yang ke-4. "Saya besar di Australia dan adik-adik saya terlahir di sini. Kami sama orang Australia seperti kamu," kata Nayma dalam kejadian itu.
Nayma menjelaskan wanita Muslim di Australia, terhitung Teknik Menangkan Judi Slot Dengan Mudah yang memakai niqab, sering disalahpahami dan jadi korban dari rasisme di medium. Simak juga: Kartun Ini Memiliki kandungan Content Rasis, Disney Mengeluarkan Pesan Peringatan dalam Film "Ini menjadi yang paling membuat geram saat medium lebih konsentrasi memvisualisasikan Muslim selaku
teroris atau orang yang jahat," tutur Nayma yang berumur 19 tahun. "Selanjutnya secara tidak sadar memengaruhi beberapa orang waktu berhubungan dengan Muslim." "Benar-benar menyebalkan sebab kita tidak dikasih peluang seperti komune yang lain untuk mengatakan
opini kita dan memperlihatkan siapa kita dan agama yang kita anut." Jennifer McLean, manager project "All Together Now" menjelaskan "tingginya angka statistik yang merisaukan" ini sudah memunculkan imbas riil untuk barisan minoritas di Australia.